Aku teraba lagi
bukan dalam gelap malam
bukan juga dalam sepi alam
namun teraba dalam kejernihan maksiat
yang beraja di setiap penjuru saraf
mencari jalan keluar yang tak berpenghujung
maksiat seakan dah mendarah daging
gelap itulah jernihnya
kelam itulah sinarnya
gelora itulah tenangnya
semuanya biasa di sudut rasa
aku meraba dalam kejernihan
aku meraba dalam kesinaran
aku meraba dalam ketenangan
alah bisa tegal biasa
aku tak bertemu jalan pulang lagi
mungkinkah selamanya...
AMARAN: jange dok raba kok se! Oghe kato HARAM!
ReplyDelete