09 October 2009

Bicara tenang di kala malam

Sudah lama saya tidak berjaga malam. Setelah saya disahkan mengidap penyakit darah tinggi saya telah merubah jadual harian saya secara tidak langsung. Aktiviti menulis pun makin berkurang walaupun saya bukanlah seorang penulis yang prolifik.

Namun, malam ini saya terasa sekali ingin menarikan kembali tinta yang telah lama beku dari pena yang kesaljuan ini. Biarkan ia mengisi segenap ruang putih segi empat tepat ini. Biarkan ia menjengah minda separa sedar setiap orang yang membaca bicara ini. Biarkan ilham yang Tuhan campakkan ini ke segenap dada–dada yang tersedia menerima santapannya.

Campakkan bayangan renungan sedalamnya pada bicara tanpa suara ini. Merenung sedikit bingkisan kata untuk sedetik ketenangan dan kedamaian. Ya, biarkan hati untuk merasai ketenangan dan kedamaian. Setenang air di lautan malam dan sedamai kicauan burung di rimbunan hutan.

Memang jiwa akan menjadi tenang apabila hati bertaut pada ciptaanNya. Memang hati akan menjadi damai apabila jiwa nerasai keagungan kekuasaanNya. Dan sememangnya benar firmanNya :


“ Dengan mengingati Allah, hati akan menjadi tenang.”


Apakah anda merasai ketenangan hati di saat ini. Jika jawapannya TIDAK, maka anda masih belum dalam kalangan orang yang mengingati Allah. Jika jawapannya YA,..alangkah bahagianya seorang mukmin itu apabila telah mencapai tahap ‘kedekatan’ dengan sang Pencipta ketenangan itu.Firman Allah dalam surah al-Ahzab ayat 41 hingga 43:


"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah dengan mengingat (namaNya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepadaNya pada waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikatNya (memohon keampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman."




No comments:

Post a Comment